Kolom Ustadz

Pengertian Pembiasaan Dalam Proses Pendidikan Bagi Santri

“Sebesar keinsyafanmu, sebesar itulah keuntunganmu” Falsafah Gontor

Pengertian pembiasaan – Pendidikan adalah pembiasaan, salah satu metode pendidikan di pesantren yang paling mendukung terbentuknya santri yang mandiri adalah pembiasaan.

Pengertian pembiasaan yang diterapkan di Pesantren yaitu dalam segala aktivitas yang bernilai positif mulai dari pembiasaan belajar, ibadah, berakhlak yang baik, sampai pada pembiasaan bekerja.

Pembiasaan juga bagian dari pendidikan karakter, yang hal tersebut akan membentuk sikap yang mandiri. Sikap mandiri, bersopan santun, baik kepada orang sebaya maupun kepada orang tua, sabar, mengendalikan emosi, menunjukkan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan merupaka perilaku yang bisa dibentuk pada seseorang sejak usia dini. Sesuai dengan tahap perkembangan psikososialnya.

Metode pembelajaran tersebut dapat melatih anak untuk mandiri dan mengurus dirinya sendiri. Jika Ustadz membiasakan santri melakukan kegiatan mulai dari mencuci sendiri, makan sendiri, berdo’a sebelum makan sampai berdoa sesudah makan, ibadah yang wajib dan yang sunnah dibiasakan lama-lama santri akan terbiasa melakukannyanya meskipun tidak disuruh orang lain. Kemampuan mengurus dirinya sendiri tersebut merupakan proses pembelajaran dan perlahan-lahan menjadikan santri siap bergaul di masyarakat dalam perkembangan selanjutnya.

Pembiasaan merupakan proses pembelajaran yang paling tepat bagi santri karena terjadi proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis karena dilakukan berulang-ulang. Dalam pembiasaan tidak memerlukan fungsi berpikir yang cukup tinggi, misalnya untuk dapat mengucapkan salam santri cukup menggunakan fungsi berpikir dengan mengingat atau meniru saja. Dalam pembiasaan bukan hasil proses kematangan tetapi sebagai akibat dari hasil pengalaman atau belajar.

Sebagai misal pembiasaan: Pada awalnya sebagian besar santri sulit untuk bisa mengikuti disiplin pondok, seperti disiplin pergi ke masjid, mengapa harus diberlakukan dengan cara mudabbir keliling asrama dan menghukum santri yang telat, apakah ini tidak mengurangi jiwa keikhlasan? Ya pada awalnya, tetapi lama kelamaan santri akan terbiasa.

Maka yang diperlukan adalah santri harus terus menerus diarahkan, difahamkan bahwa disiplin ke masjid adalah disiplin agama yang dikuatkan oleh disiplin pondok. Bahwa kemasjid adalah kewajiban yang harus dipertanggung jawabkan kepada Allah dan pondok juga memiliki tanggung jawab untuk mengajak, mengarahkan bahkan memaksa santri untuk ke masjid. Bukankah Rasulullah pun mengajarkan, bila seorang anak mencapai umur sepuluh tahun dan dia belum juga mau shalat, maka pukullah dia. Maka proses inilah yang akan mengantarkan santri menjadi terbiasa. Demikian juga seluruh disiplin yang diberlakukan di pondok.

Ditulis oleh: Al Ustadz Asep Subandi

PMDA

Official Admin website Pondok Modern Daarul Abroor. Pesantren Mu'adalah Mu'allimin pertama di Sumatera Selatan. Jenjang KMI setara MTs dan Aliyah dengan durasi Pendidikan 4 dan 6 tahun.

Informasi Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button